Kalurahan Tirtomulyo

Warga masyarakat Dusun Karen Tirtomulyo menggelar serangkaian upacara adat tradisional merti dusun dengan puncak acara menyuguhkan pagelaran wayang kulit di halaman rumah dukuh Karen Kestriyanto Senin (02/03).

Pelaksanaan upacara adat merti dusun merupakan bentuk rasa syukur warga masyarakat dusun Karen kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limphan rezeki , kemudian bentuk rasa syukur diwujudkan dengan pelaksanaan pagelaran wayang kulit oleh dalang Ki Cermo Suwondo Hadi Prayito dengan mengambil lakon Jumenengan Puntodewo.

Warga masyarakat memilih lakon Jumenengan Puntodewo karena dalam pelaksaan merti dusun tahun ini  juga berepatan dengan tahun pertama seorang Kestriyanto dalam mengemban jabatan dukuh Karen.

Lakon Jumenengan Puntodewo dikisahkan dalam perang Bharatayuda, Prabu Puntadewa tampil sebagai senapati perang Pandawa, kemudian dalam perangnya  berhasil menewaskan Prabu Salya, raja negara Mandaraka. Sesudah berakhirnya perang Bharatayuda, Prabu Puntadewa menjadi raja di negara Astina bergelar Prabu Kalimataya. Setelah menobatkan Parikesit, putra Abimanyu dengan Dewi Utari sebagai raja negara Astina,

Sebelum acara pagelaran wayang, Camat Kretek Cahya Widada juga menyampaikan apresiasinya kepada segenap warga dusun Karen yang telah melaksanakan upacara adat merti dusun secara rutin tiap tahunnya. Tak lupa disela- sela sambutanya juga menyampaikan pesan kepada warga dusun Karen untuk segera membayar pajak PBB sebagai bentuk warga negara yang taat pajak. Selain itu,  dalam waktu dekat warga masyarakat dusun Karen juga diharapkan partisipasinya dalam pelaksanaan program Tentara Manunggal Masuk Desa yang lebih dikenal TMMD dengan alokasi dana sekitar 375 juta yang bersumber dari APBD Provinsi DIY, APBD Kabupaten Bantul dan APBDes Desa Tirtomulyo.

Rencananya pelaksaan TMMD akan membangun bangket jalan yang terletak di sebelah barat dusun Karen yang menghubungkan 2 dusun yaitu dusun Paliyan dan Dusun Plesan.